Sabtu, 19 Juni 2021
WEBINAR: ADAPTASI PROSES PEMBELAJARAN DI ERA DIGITAL
Training of Trainer Pandu Digital Jaringan Sekolah Digital
Rabu, 16 Juni 2021
Sulawesi Barat Urutan Pertama dalam Persentase Diterima SBMPTN 2021 Tertinggi (Saintek)
Hasil pengumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 telah di umumkan secara online hari Selasa, 15 Juni 2021. Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mohamad Nasih menjelaskan, terdapat sebanyak 777.858 peserta yang mengikuti proses SBMPTN 2021 dari seluruh Provinsi di Indonesia.
Peserta sebanyak 320.361 dari Prodi Saintek dan sebanyak 355,759 peserta dari Prodi Soshum, dan 56.584 peserta dari tes campuran. Hasilnya, 92.963 peserta dari Prodi Saintek lolos SBMPTN 2021. Sedangkan dari Prodi Soshum ada sebanyak 91.979 orang.
Pihak penyelenggara UTBK-SBMPTN 2021 Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sebelumnya juga merilis daftar 10 provinsi dengan persentase diterima SBMPTN 2021 tertinggi bidang soshum. Untuk bidang soshum, posisi pertama ditempati oleh Provinsi Sulawesi Utara.
10 Provinsi dengan Persentase Diterima SBMPTN 2021 Tertinggi (Soshum):
1. Provinsi Sulawesi Utara: dari 5.491 pendaftar, 2.136 peserta diterima (38,90%);
2. Provinsi Maluku: dari 2.238 pendaftar, 792 peserta diterima (35,39%);
3. Provinsi Maluku Utara: dari 1.962 pendaftar, 631 peserta diterima (32,16%);
4. Provinsi Gorontalo: dari 3.861 pendaftar, 1.160 peserta diterima (30,04%);
5. Provinsi Kalimantan Tengah: dari 5.047 pendaftar, 1.490 peserta diterima (29,52%);
6. Provinsi Sulawesi Tengah: dari 8.217 pendaftar, 2.131 peserta diterima (25,93%);
7. Provinsi Nusa Tenggara Timur: dari 12.069 pendaftar, 2.801 peserta diterima (23,21%);
8. Provinsi Kalimantan Utara: dari 2.616 pendaftar, 548 peserta diterima (20,95%);
9. Provinsi Aceh: dari 16.767 pendaftar, 3.446 peserta diterima (20,55%); dan
10. Provinsi Sulawesi Tenggara: dari 11.192 pendaftar, 2.269 peserta diterima (20,27%).
10 Provinsi dengan Persentase Diterima SBMPTN 2021 Tertinggi (Saintek):
1. Provinsi Sulawesi Barat: dari 4.458 Pendaftar, 1.371 peserta diterima (30.75%)
2. Provinsi Maluku: dari 2.238 Pendaftar, 552 peserta diterima (24,66%)
3. Provinsi Sulawesi Tengah : dari 8.217 Pendaftar, 1.854 peserta diterima (22,56%)
4. Provinsi Sulawesi Utara : dari 5.491 Pendaftar, 1.225 peserta diterima (22,31%)
5. Provinsi Gorontalo : dari 3.861 Pendaftar, 831 peserta diterima (21,52%)
6. Provinsi Maluku Utara : dari 1.962 Pendaftar, 412 peserta diterima (20,99%)
7. Provinsi Aceh : dari 16.767 pendaftar, 3.442 peserta diterima (20,53%)
8. Provinsi Kalimantan Utara: dari 2.616 pendaftar, 515 peserta diterima (19,69%)
9. Provinsi Papua: dari 2.682 pendaftar, 512 peserta diterima (19,09%)
10. Provinsi Nusa Tenggara Timur: dari 12.069 pendaftar, 2.275 diterima (18,85%)
Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru dalam Membuat Media Pembelajaran Interaktif Angkatan II Tahun 2021
Sabtu, 22 Oktober 2016
DPR Sepakati 39,82 Triliun untuk Anggaran Kemendikbud Tahun 2017
Anggaran Kemendikbud pada tahun 2017 juga akan difokuskan pada empat hal lainnya, yaitu rehab sekolah dan ruang kelas, pembangunan laboratorium sekolah dan perpustakaan sekolah, pemberian tunjangan profesi guru non-PNS, dan pendampingan 74-ribu sekolah dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.
Mendikbud mengatakan, Kemendikbud akan membangun 221 unit sekolah baru dan 2.500 ruang kelas baru. Kemendikbud juga akan melakukan rehab atau perbaikan untuk 305 sekolah dan 42-ribu ruang kelas.
“Nanti akan kita prioritaskan untuk rehab ini adalah sekolah dan ruang kelas yang rusak berat atau rusak total,” ujar Mendikbud saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Gedung DPR, pada Selasa malam (18/10/2016). Rapat kerja tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ferdiansyah.
Mendikbud juga menuturkan, kebijakan umum penggunaan anggaran dalam Rencana APBN tahun 2017 tersebut dilakukan berdasarkan empat hal, yaitu meningkatkan kualitas hidup, memperkuat restorasi bangsa, mendukung revolusi bangsa, dan meningkatkan akses pendidikan.
Dalam raker itu Mendikbud menyampaikan tiga pokok pembahasan, yaitu target dan realisasi penyerapan anggaran tahun 2016, Rencana APBN Tahun 2017, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) serta Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Terkait dana BOS, Mendikbud memaparkan, untuk tahun anggaran 2017 diusulkan untuk disebutkan secara terpisah untuk mata anggaran buku dan nonbuku. Hal tersebut diputuskan berdasarkan hasil pemantauan bahwa banyak sekolah yang tidak mengalokasikan untuk pembelian buku sesuai kebutuhan.
Mengenai pelaksanaan target dan realisasi anggaran tahun 2016, Mendikbud menargetkan serapan sebesar 94,77% pada Desember 2016. Ia mengatakan, sampai pertengahan Oktober ini serapan Kemendikbud sudah mencapai 65,43%. Anggaran Kemendikbud pada tahun 2016 adalah sebesar Rp43,605 triliun. (Desliana Maulipaksi)
Senin, 16 November 2015
PELAKU, KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PASAR UANG
Pelaku Pasar Uang
Pasar uang terjadi di bank, baik bank milik pemerintah maupun bank milik swasta yang dapat memperjualbelikan surat-surat berharga, baik Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Commercial Paper (CP), Sertifikat Deposito, call money yang pada umumnya berjangka pendek.
Lembaga-lembaga yang ikut dalam pasar uang antara lain sebagai berikut.
a. Bank-bank
b. Perusahaan-perusahaan umum
c. Perusahaan asuransi
d. Yayasan
e. Lembaga keuangan lainnya: Koperasi dan Rumah Gadai.
Keuntungan dan Kelemahan Adanya Pasar Uang
Keuntungan adanya pasar uang tentu saja terkait dengan fungsi pasar uang itu sendiri, yaitu sebagai sarana untuk mencari pinjaman atau modal jangka pendek.
Keuntungan adanya pasar uang antara lain:
a. terpenuhinya kebutuhan dana jangka pendek bagi badan usaha yang memerlukan,
b. tersalurnya dana dari penabung yang ingin membungakan modalnya,
c. pembeli akan mendapatkan keuntungan berupa bunga.
Adapun kelemahan dengan adanya pasar uang adalah:
a. mendorong untuk berspekulasi,
b. jika kursnya turun akan menimbulkan kerugian bagi pembeli.
FUNGSI, KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN PASAR VALUTA ASING
Fungsi Pasar Valuta Asing
Produk Pasar Valuta Asing
Keuntungan dan Kelemahan Adanya Pasar Valuta Asing
Keuntungan adanya pasar valuta asing di antaranya:a. hubungan perdagangan antarnegara semakin berkembang,
b. mempermudah pertukaran uang bagi seseorang yang memerlukan transaksi di luar negeri,
c. mendorong berkembangnya ekspor dan impor.
Adapun kelemahan adanya pasar valuta asing adalah:
a. perubahan kurs akan mendorong spekulasi,
b. menimbulkan inflasi (kenaikan harga barang secara umum),
c. jika negara sedang resesi, akan mendorong kebijakan devaluasi.